Kemampuan dan Kemauan yang di Sempatkan

Opini
Spread the love

Kita semua tahu bahwa mencoba hal baru akan memberikan dampak positif di masa depan. Namun, tidak semua orang merasa cukup mampu atau berani untuk melakukannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa perasaan cemas dan kekhawatiran akan penilaian negatif dari orang lain seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mencoba hal-hal yang seharusnya kita lakukan.

Perasaan takut gagal sering kali mempengaruhi kita untuk tidak melakukan apa pun, karena kita merasa puas dengan kenyamanan sementara yang ada. Namun, pada akhirnya, kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya belajar dari kegagalan jika kita tidak mencoba.

Kemudian, kita hanya terjebak dalam khayalan bahwa apa yang kita lakukan sudah cukup berhasil, meskipun sebenarnya kemampuan yang kita miliki dapat direalisasikan jika kita memiliki kemauan dan tekad. Akibatnya, kita merasa lega dan puas meski tidak ada pencapaian yang nyata.

Memiliki kemampuan dalam setiap bidang ilmu yang kita pelajari adalah pencapaian pribadi yang membentuk karakter kita. Kemampuan ini menjadi pembeda antara diri kita dan orang lain. Oleh karena itu, ketika kemampuan tersebut dibarengi dengan kemauan dan antusiasme untuk melakukan yang terbaik, hasil yang kita inginkan akan tercapai secara maksimal.

Yang ideal adalah ketika keduanya—kemauan dan kemampuan—bersatu, maka mereka akan menghasilkan kekuatan luar biasa yang dapat mewujudkan apa yang kita impikan. Namun, hal ini tidak akan terwujud tanpa adanya kesempatan. Memang benar bahwa tanpa kesempatan, meskipun kita memiliki kemauan dan kemampuan, pencapaian akan terasa sulit. Namun, dengan kemauan yang besar dan kemampuan yang ada, kesempatan akan muncul, seiring dengan usaha yang kita lakukan.

Kemampuan, kemauan, dan kesempatan adalah kunci utama dalam meraih hasil yang lebih baik. Seringkali, kita terjebak dalam keinginan-keinginan sesaat yang menghalangi kita untuk bertindak dan memberikan respons yang tidak tepat. Padahal, mengapa harus berpikir panjang untuk melakukan hal-hal yang sulit, dan mengapa harus memilih yang mudah? Sikap seperti ini justru menciptakan efek domino yang mengarah pada kemalasan dan menghambat pencapaian lebih lanjut.

Begitu juga dengan melihat pencapaian orang lain, kita sering merasa gelisah dan membandingkan diri, bahkan merasakan kebencian terhadap kesuksesan mereka. Padahal, setiap orang memiliki perjalanan dan prosesnya sendiri. Jika kita memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi, didukung oleh pengetahuan dan tekad, kita akan mampu membuat keputusan dengan bijak, tidak puas dengan pencapaian saat ini, dan berani memulai langkah baru.

Kemampuan, kemauan, dan kesempatan bukanlah hal yang bisa didapatkan begitu saja. Semua itu terbentuk melalui waktu, latihan, dan kebiasaan yang dibangun dengan tekun.

Dunia yang semakin hari semakin canggih hari ini sering kali tergoda untuk terus-menerus menghabiskan waktu dengan dengan menggunakan Gadget yang begitu-begitu saja tanpa mempertimbangkan penggunaan yang semestinya.

Sejalan dengan kondisi hari ini yang secara sadar kita di framing social media dengan tontonan-tontonan yang menjadi efek ketergantungan untuk kita meihat terus, dan tidak mau bergerak yang seharusnya sebaliknya, membuat sesuatu yang lebih atas efek domino yang kita lakukan sehingga terlahirlah sumbuasis mutualisme, atas apa yang kita lakukaan.

Mampu menghasilkan sesuatu yang lebih dari apa yang kita gunakan dan bahkan untuk diri kita.

Padahal, kita memiliki kemampuan untuk mengoperasikan gadget dan media sosial, namun kita sering kali kurang memiliki kemauan untuk menggunakannya secara produktif. Cuma apakah kita memiliki kemauan untuk melakukan nya, tidak. Karena seoalah tidak ada kesempatan, waktu kita dihabiskan dengan tontonan-tontonan yang monoton hanya itu-itu saja dan bahkan menjadi efek domino yang parah.

Dalam hal ini setiap orang berhak menjalani hidupnya dengan cara mereka sendiri, namun bagi saya, penting untuk terus mengasah kemampuan dan memiliki kemauan yang kuat untuk mencapainya. Jangan sampai kita terjebak dalam kenyamanan yang menipu, sementara banyak potensi dalam diri yang belum kita gali.

Manfaatkan waktu, energi, dan tanggung jawab kita sebaik mungkin, karena hidup ini penuh dengan peluang yang kadang kita abaikan.

Dari sini kita dapat membayangkan dan mensondingkan dengan segala bidang dan tantangan dalam hidup kita masing-masing, sudah sampai mana kemampuan kita, atas dasar yang dilakukan dengan kamuan, dan seberapa banyak kesempatan yang terlewatkan dalam hidup ini.

Jika setuju, mari kita kembangkan diri, kita wujudkan mimpi besar kita sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang kita miliki, dengan banyak belajar, belajar, dan belajar.

Mari kita refleksikan sejenak, sejauh mana kemampuan kita telah berkembang? Sudahkah kita memanfaatkan kesempatan yang ada? Jika jawabannya belum memuaskan, maka waktunya untuk berubah. Kembangkan diri, wujudkan mimpi besar sesuai kapasitas dan kemampuan yang kita miliki. Teruslah belajar, karena dunia ini luas, dan ilmu yang kita pelajari baru sebagian kecil dari apa yang ada di dunia ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *