Kirab Maulid Menjadi Ciri Khas Desa Bandar Agung Sebagai Representasi Atas Kerukunan Yang Ada

Education
Spread the love

Ahad, 15 September 2024

 

Terselenggaranya kegiatan kirab maulid dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema “Meneladani Nabi Muhammad SAW Sebagai Insan Kamil”, kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Merdeka Bandar Agung, yang dipimpin oleh Mbah Kyai Muhammad Dawam  (ketua PHBI Bandar Agung) dan Bapak Guntoro (ketua pelaksana). Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih setengah  dari jumlah penduduk Desa Bandar Agung , ada 5-6 ribu penduduk yang hadir untuk memeriahkan dan memperingatinya

…..

Banyak penyambutan yang dilakukan oleh seluruh umat Islam atas masuknya bulan Robiul Awal sebagai bentuk rasa syukur datangnya bulan kelahiran orang mulia (insan kamil) yaitu Nabi Muhammad SAW. Wujud bahagia yang dilakukan umat Islam adalah dengan menunjukan rasa cinta Nya kepada Rasulullah saw atau bentuk ketaqwaannya kepada Allah SWT, begitu banyak yang dirasakan atas nikmat yang diberikan Allah melalui malaikat jibril yang disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad SAW untuk umatnya.

Rasa senang setiap orang diekspresikan  dengan cara yang berbeda-beda, ada yang dengan memuji, ada yang dengan mengikuti perilakunya, ada juga dengan cara yang berbeda-beda, masih banyak lagi cara untuk menunjukan rasa senangnya, namun tetap pada  koridor yang sudah di tentukan.

Perayaan kirab maulid ini di meriahkan untuk selalu tetap menjaga budaya yang sudah turun temurun di lakukan, sebagai ciri khas yang menjadi bentuk budaya  di Desa Bandar Agung, agar selalu tetap terjaga dan terus lestari.

Tidak hanya melestarikan pada bentuk budaya nya saja melainkan juga tetap menjaga silaturahmi atar umat manusia khususnya warga desa Bandar Agung. Ini sebagai wujud representasi Nabi Muhammad saw atas risalah yang dibawa nya kepada kita semua agar selalu menjadi orang yang terus menjadi pribadi baik kepada sesama, sehingga terwujudnya kerukunan.

Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW menjadi laku gerak kita sebagai manusia untuk tetap pada akhlak yang selalu di contohkan beliau sehingga datang nya bulan maulid Nabi bukan hanya mengingatkan kita pada proses merayakan secara simbolis kegiatan-kegiatan tersebut, namun proses yang paling penting dilakukan adalah dengan menjalani kehidupan dengan selalu melaksanakan apa yang menjadi perintahnya dan apa yang menjadi larangangan nya. Tentunya ini sangat penting bagi kita yang mengaku sebagai umatNya.

Merayakan maulid Nabi selalu disambut dengan meriah oleh seluruh umat manusia, khususnya umat Islam di Indonesia yang bentuk dan cara merayakannya yang beragam dengan kultur budaya yang juga berbeda-beda,sehingga perayaan ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas lahirnya orang yang mulia dan nikmat yang diberikan hingga hari ini.

Menurut ulama, ada sejumlah keutamaan merayakan Maulid Nabi. Orang yang merayakan Maulid Nabi nanti di akhirat akan ditempatkan di surga dengan para syahid dan orang-orang shalih. Hal itu didasarkan kepada pandangan Imam Syafi’i.

“Imam Syafi’i berkata, “Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga,” ungkap Ustadz Zainuddin Lubis dalam tulisannya di NU Online berjudul 3 Keutamaan Merayakan Maulid Nabi.
Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/keutamaan-keutamaan-merayakan-maulid-nabi-muhammad-kLkdT

………….

Maulid ini dilaksanakan dengan berbagai jenis kegiatan yang menjadi isi dalam acara kirab maulid seperti pertunjukan PSHT, Hafalan Jurumiyah, pembacaan maulid, lantunan sholawat dan lain sebagainya, selain menjadi bentuk  latihan mental bagi anak-anak muda juga bisa diketahui khalayak ramai bahwa ada talenta yang mumpuni yang harus diperhatikan oleh pemerintah setempat.

“Jangan jadi pecundang, hari ini kita semua sebagai anak muda yang lahir di lingkungan yang serba cepat mengahruskan kita peka pada setiap halnya, apalagi teknologi yang semakin canggih hari ini kita harus tau dan mengerti cara penggunaannya, jangan sampai kita terbawa arus ”, Ucap Mbah Kyai Muhammad Dawam

“Selama ini kita tidak menunjukan talenta kita pada tataran social media, hanya sebagai penikmat saja belum menjadi pelaku utama yang memanfaatkan social media dengan sebaiknya”. Tambahnya

Selain itu, jika melihat keutamaan dari merayakan maulid Nabi Muhammad SAW  tidak bisa dihitung banyaknya nikmat yang diberi, namun kita bisa menyadari, kita bisa merasakan sesuatu lebih yang terjadi pada diri kita, ini tidak mungkin begitu saja terjadi jika tidak adanya pembiasaan yang dilakukan perlunya dengan ketulusan hati dan tulusnya kecintaan kepada-Nya.

Namun harus dipahami juga perayaan Maulid Nabi Muhammad saw tidak serta merta untuk menghapus segala sesuatu keburukan yang kita lakukan, “Harus dibedakan tidak ada kaitannya Maulid dengan maksiat yang kita lakukan. Kita harus instropeksi diri dalam perbuatan keharaman itu didudukan dengan sesuatu keharaman itu sendiri, tapi keharaman itu tidak lantas terus membuat maulid itu menjadi tidak boleh, jadi BID’AH, jadi Dholalah. Kita juga tidak boleh gara-gara Maulid membenarkan sebuah kesalahan, itu tidak boleh. Namun juga tidak boleh kesalahan itu membatalkan maulid ini jadi tidak boleh/HARAM,”.  Pernyataan ini disampaikan oleh Ustad Syahroni salah satu Guru Ngaji Penulis

……………..

Penjelasan di sejalan juga dengan Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari melarang perayaan Maulid Nabi, selama hal itu justru berlebihan dan menimbulkan kemaksiatan. “Ketahuilah! Sungguh setiap perayaan maulid jika menjadi penyebab terjadinya maksiat yang nyata, seperti terjadinya kemungkaran, maka wajib untuk meninggalkannya dan haram mengadakannya,” tulis Ustadz Sunnatullah menukil catatan KH Hasyim Asy’ari dari kitab At-Tanbihat wal Wajibat Liman Yashna’ul Maulid bil Munkarat dikutip NU Online pada Ahad (15/9/2024).
Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/perayaan-maulid-nabi-yang-dilarang-menurut-hadratussyekh-kh-hasyim-asy-ari-KKPug

Selanjutnya, dalam perayaan Maulid Nabi yang diselenggarakan Desa Bandar Agung bukan hanya sekedar perayaan untuk senang-senang saja dalam artian yang mudharat melainkan dengan kembali merenungkan pelajaran-pelajaran tentang kisah Rasulallah, yang disampaikan oleh  mbah Yai Muhammad Dawam, dari mulai keteladanan perjuangan dalam mengenalkan hukum islam, halal haram, dan lain sebagainya masih banyak yang harus kita renungi kembali setiap hal nya.

Antusiasnya warga Desa Bandar Agung dalam merayakan dan memeriahkan maulid Nabi didukung dengan adanya niat yang baik untuk saling mengenal satu sama lain dari Bandar Agung Ujung selatan hingga Bandar agung Utara, karena jumlah penduduknya sangat banyak jadi bisa tetap bersilaturahmi walaupun pada kegiatan-kegiatan yang besar. Bukan berarti tidak akrab dengan sama-sama satu Desa nya. Namun Karena jumlah warga nya yang begitu banyak dan letak geografis nya juga lebih luas.

Marilah kita jadikan momentum kelahiran Nabi Muhammad Saw. Ini sebagai bentuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Untuk terus meningkatkan aktivitas kesalehan dan pengabdian kita kepadanya. Sehingga kita tidak henti-hentinya belajar dan terus belajar hingga kita pantas untuk bertemu beliau.

Mudah-mudahan kita semua diakui menjadi umatnya dan menadapatkan syafa’atnya kelak di hari akhir nanti. Amin ya Rabbal Alamin

Utlubul Ilma Minal Mahdi ilal Lahdi

 

Wallahu a’lam bishawab

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *